logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊJalan Keprihatinan Perkawinan ...
Iklan

Jalan Keprihatinan Perkawinan Anak

Bayangan kebahagiaan dan kesejahteraan pasca-pernikahan yang diidam-idamkan banyak pasangan relatif sulit terwujud pada kehidupan perkawinan anak.

Oleh
BUDIAWAN SIDIK A
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/N6kdFyJjVoZrfkZk47XOnCcfK6A=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fa749f25c-2e1b-411b-86c2-82a46a038780_jpg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

LA (jilbab hitam, kiri) yang baru berusia 17 tahun dan sudah tiga kali menikah sedang menidurkan anaknya di tempat tinggal mereka di salah satu desa di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Jumat (16/4/2021).

Membayangkan masuk ke dalam lingkup rumah tangga perkawinan anak bagaikan menyusuri lorong labirin keprihatinan yang tak bekesudahan.

Sejumlah faktor melandasi dugaan tersebut sehingga membutuhkan perjuangan yang luar biasa bagi anak bersangkutan ketika merintis masa awal kehidupan berumah tangga.

Editor:
bimasakti
Bagikan