logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMencegah Gelombang Pandemi...
Iklan

Mencegah Gelombang Pandemi Kesehatan Mental

Krisis kesehatan mental menjadi permasalahan besar selain penyakit Covid-19 itu sendiri karena efek jangka panjang yang sangat mungkin dialami masyarakat.

Oleh
Debora Laksmi Indraswari
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fSdJynuOCiQ2Va7WCeIxUHi6QV0=/1024x588/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210312cokd-geliat-kota-berkebun-menjaga-kesadaran-warga-denpasar_1615523979.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Pendiri Agro Learning Center (ALC), yang juga Ketua Yayasan Tamiang Bali Mandiri, Nyoman Baskara, memeriksa tanaman di sekitar kebun kebun ALC di Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Kamis (25/2/2021). Berkebun menjadi aktivitas yang membantu mengurangi risiko stres selain menjadi penyedia sumber pangan bagi warga.

Rasa cemas, stres, depresi, dan khawatir yang memicu gangguan kesehatan mental meningkat selama pandemi. Berdasarkan pengalaman setahun Covid-19 dan pelajaran dari pandemi sebelumnya, gangguan ini berisiko menetap dalam jangka waktu panjang. Berkurangnya risiko gangguan kesehatan mental ini bergantung pada kecepatan dan ketepatan pemulihan situasi pandemi.

Setahun berlalu, pandemi Covid-19 belum menunjukkan akhirnya. Kasus Covid-19 masih terus bertambah setiap harinya, begitu pula korban jiwa akibat virus SARS-Cov2 ini. Data global per 12 April 2021 menunjukkan kasus Covid-19 mencapai 136,77 juta dan 2,95 juta jiwa diantaranya meninggal.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan