logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMencermati Kejadian Ikutan...
Iklan

Mencermati Kejadian Ikutan Pasca-imunisasi (KIPI) Covid-19

Potensi munculnya kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) memang tidak bisa dihindari. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan KIPI adalah melakukan penapisan status kesehatan individu sebelum vaksinasi.

Oleh
Yoesep Budianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YaTq1O8hWQ42q5uC3U1XhW3skxQ=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fc4a84428-07e9-41f8-bfae-a267f6b010cb_JPG.jpg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menjalani vaksinasi Covid-19 di Istana Gubernur, Padang, Sumbar, Senin (8/3/2021). Selain gubernur, wakil gubernur, asisten, dan kepala satuan kerja perangkat daerah juga menjalani vaksinasi Covid-19.

Potensi munculnya kejadian ikutan setelah vaksinasi merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari. Tingkat keparahan respons tubuh, antara lain, dipengaruhi oleh kerentanan psikis individu. Karena itu, keberanian untuk mengungkapkan kejujuran terhadap kondisi tubuh sebelum vaksinasi merupakan faktor yang dapat membantu menekan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).

Proses vaksinasi diikuti dengan kejadian ikutan, seperti mual, lemas, pusing, atau lainnya. KIPI merupakan kejadian medis yang tidak diinginkan setelah pemberian imunisasi atau vaksinasi. Kejadian ikutan ini belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, gejala KIPI bisa berupa gejala ringan yang dirasakan tidak nyaman atau berupa kelainan hasil pemeriksaan laboratorium.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan