logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊJejak Dualisme Partai Politik:...
Iklan

Jejak Dualisme Partai Politik: Benteng Pertahanan yang Terkoyak (Bagian Keempat)

Partai Persatuan Pembangunan menorehkan jejak dualisme kepengurusan dalam perjalanan politiknya. Pada saat yang sama, sosok ketua umum terjerat korupsi turut mewarnai perjalanan partai hasil fusi ini.

Oleh
Dedy Afrianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lXivGibLD6ngM6PeIhxLCbrcKiY=/1024x673/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_6216647_136_0.jpeg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Aktivitas di kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan, Jakarta, Senin (21/4/2014). Perpecahan di tubuh PPP saat itu belum menunjukkan tanda-tanda ada penyelesaian.

Setelah mencoba mempertahankan stabilitas dalam internal partai sejak 1973, Partai Persatuan Pembangunan akhirnya terlibat dalam pusaran konflik yang berlarut-larut. Pertahanan yang dibangun selama empat dekade akhirnya goyah dalam dualisme kepengurusan partai.

Setelah PKB berhasil melalui konflik kepengurusan partai pada 2001-2008 secara estafet, polemik serupa dialami oleh partai lainnya, salah satunya Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sekali lagi, konflik ini memiliki pola yang nyaris serupa seperti polemik dualisme kepengurusan partai-partai sebelumnya.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan