logo Kompas.id
RisetMeredam Naluri Konflik dengan ...
Iklan

Meredam Naluri Konflik dengan Etika Sosial

Manajemen konflik dengan pendekatan humaniora merupakan sarana penting untuk membantu menangani konflik sehingga tidak menimbulkan masalah yang lebih besar.

Oleh
Inggra Parandaru
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LE1AcqfvglEQCPvOLOKtVaPYTkg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Fb0febdad-2666-41dc-88f7-e69a853b076e_jpg.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Tokoh masyarakat adat Dayak dan Bugis di Kalimantan Selatan menyatukan tangan seusai pertemuan di Markas Polda Kalsel, Banjarmasin, Kamis (14/11/2019). Mereka sepakat menjaga kerukunan dan kedamaian setelah mencuat isu konflik etnis di Kabupaten Kotabaru, yang dipicu masalah sengketa lahan.

Adagium klasik ”lebih baik mencegah daripada mengobati” sangat relevan dengan manajemen konflik. Segala bentuk kekerasan tidak akan pernah bisa mengurai benang kusut konflik secara tuntas.

Makhluk hidup, termasuk manusia, memiliki naluri mempertahankan diri dan terbebas dari konflik. Meski dalam proses mempertahankan diri harus saling melukai dan bersifat destruktif, konflik berpotensi menjadi konstruktif dan membuka peluang baru bagi kebaikan bersama apabila tepat mengelolanya.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan