logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊKudeta Militer Selalu...
Iklan

Kudeta Militer Selalu Membayangi Myanmar

Kemenangan Partai NLD dan Aung San Suu Kyi pada pemilu 2015 tetap tidak menghapus pengaruh kuat militer. Kelompok militer masih mendapatkan kursi di parlemen dan turut campur dalam politik.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HGqMcoH0XwsshwMorjklDTKhdv0=/1024x681/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F52b67da2-d608-4e86-95c3-191f5efa7459_jpg.jpg
STR/AFP

Warga keluar dan berkumpul sambil memukul ember dan barang-barang lainnya untuk memprotes kudeta yang dilakukan oleh militer, di Yangon, Myanmar, 4 Februari 2021.

Pada awal Februari 2021, kekuatan militer kembali melakukan kudeta pemerintahan Myanmar. Sepanjang sejarah Myanmar, kudeta militer selalu hadir membayangi perjalanan demokrasi di negara itu.

Lahirnya Myanmar (dahulu bernama Burma) tak dapat dilepaskan dari peran Aung San, ayahanda Aung San Suu Kyi, yang ingin memerdekakan negaranya dari penjajahan Inggris. Bersama kaum nasionalis lainnya, mereka mendapat dukungan dari Jepang yang ingin menggaet simpati. Pada Desember 1941, dengan bantuan Jepang, Burma akhirnya mendeklarasikan kemerdekaannya.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan