logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMengubah Stigma, Berdayakan...
Iklan

Mengubah Stigma, Berdayakan Gelandangan

Keberadaan kaum gelandangan menjadi salah satu masalah sosial di perkotaan yang masih ditangani setengah hati. Sosok gelandangan sudah ada di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda.

Oleh
M Puteri Rosalina
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rWtko0IJjX_2wU6KAm_SLCaQOyk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2Fc69d44c9-28ba-441f-9421-09470d09b044_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Seorang gelandangan terlelap di halte di Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Tangerang, Banten, Minggu (31/1/2021).

Pandemi Covid-19 membuat pemerintah dituntut bekerja lebih keras menangani gelandangan. Selain termasuk kelompok yang rawan terpapar Covid-19, jumlah gelandangan juga berpotensi meningkat seiring dengan banyaknya warga yang kehilangan pekerjaan.

Sejumlah pemerintah daerah menerapkan penanganan gelandangan yang lebih kurang serupa. Proses penanganan itu dimulai dengan razia, kemudian pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi paparan Covid-19.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan