logo Kompas.id
RisetDua Sisi Bisnis Barang Bekas
Iklan

Dua Sisi Bisnis Barang Bekas

Penggunaan barang bekas berdampak pada penghematan sumber daya serta pengurangan pencemaran udara.

Oleh
Agustina Purwanti
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZujDId-lxCjHeNMRbNUemRQy3L8=/1024x604/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F219f69b4-fca4-451f-a45b-8d82da6b5438_jpg.jpg
KOMPAS/FAJAR RAMADHAN

Derisa (19) warga Bogor, Jawa Barat, memilah pakaian bekas di Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat, 3 Desember 2020. Indonesia pun menjadi sasaran pasar barang bekas.

Pemanfaatan barang bekas untuk dikonsumsi kembali menjadi fenomena global yang menguat sejak beberapa tahun belakangan hingga saat terjadinya pandemi Covid-19. Salah satunya ialah pemanfaatan pakaian bekas yang dikenal dengan istilah ”thrifting”.

Istilah thrifting juga kerap kali dikenal dengan istilah lain, seperti barang secondhand dan barang preloved. Merujuk Google Trends, kata thrift mencapai puncak popularitas (100 poin) dalam waktu lima tahun terakhir pada 28 Juni-4 Juli 2020 dan 26 Juli-1 Agustus 2020.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan