Potret Konsumsi dari Dompet Elektronik
Terjadi perubahan perilaku konsumen dalam penggunaan alat pembayaran. Konsumen mulai mengurangi penggunaan uang tunai guna menghindari kemungkinan terpapar virus korona baru.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F308a4a3c-c6d5-472b-ad0b-5ac5c070f7f6_jpg.jpg)
Petugas Bank Mandiri menunjukkan kartu uang elektronik e-Money di Gerbang Tol Manado, Jalan Tol Manado Bitung, Sulawesi Utara, 30 September 2020.
Dalam dunia ekonomi digital, layanan teknologi finansial atau tekfin terus mencari celah dan berinovasi untuk terus berkembang. Situasi pandemi memberi peluang besar untuk itu.
Konsumen mengenal istilah dompet elektronik (e-wallet) belakangan ini setelah uang elektronik (e-money) berbentuk selembar kartu terlebih dahulu populer. Sebelumnya, kita akrab dengan penggunaan kartu semacam Flazz dari BCA, E-Money atau E-Toll dari Bank Mandiri, Brizzi dari BRI, atau Tap Cash dari BNI dan sebagainya untuk pembayaran tol atau parkir. Alat pembayaran pada transaksi jenis ini berupa kartu yang dilengkapi cip (chip).