logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊHubungan Dagang Indonesia dan ...
Iklan

Hubungan Dagang Indonesia dan AS Setelah Pilpres

Terlepas dari siapa pun yang akan memimpin AS selanjutnya, posisi Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN tak terbantahkan. Indonesia dapat menjadi tujuan investasi potensial dan pasar dagang yang menjanjikan.

Oleh
Wirdatul Aini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CmS1FGpFbHs3JW_CuxqMvuUZhPU=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F74aa56a0-e7bf-40c7-90c7-2f18efb02330_jpg.jpg
AP/JOHN LOCHER

Pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengibarkan bendera saat memprotes hasil pemungutan suara di Nevada, di depan kantor Komisi Pemilihan Clark County, Las Vegas, AS, Kamis (5/11/2020).

Relasi perdagangan Amerika Serikat dan Indonesia terus tumbuh meski mengalami pasang surut. Hasil pilpres AS 2020 akan memengaruhi corak hubungan ekonomi kedua negara.

Hubungan Indonesia-AS dimulai sejak 28 Desember 1949, saat pemerintahan Presiden AS Harry Truman secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia. Kerja sama kedua negara ditandai dengan kunjungan Presiden Soekarno ke AS dan bertemu Presiden John F Kennedy pada 1961. Dari pertemuan itu, AS mengubah sikapnya terhadap Indonesia dengan membantu menekan Belanda untuk merundingkan status Papua Barat.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan