logo Kompas.id
RisetMewaspadai ”Tsunami” Katarak...
Iklan

Mewaspadai ”Tsunami” Katarak di Indonesia

Katarak atau kekeruhan lensa mata menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia. Padahal, hampir 95 persen lebih katarak bisa diatasi lewat operasi.

Oleh
Krishna P Panolih
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LRCu6sK6O0PiTgBmERSsfgfCnIM=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F2019%2F05%2Fd9%2F140%2F0D530A5B-4F15-4C84-B3D6-69B156F61807jpeg%2F0D530A5B-4F15-4C84-B3D6-69B156F61807SILO_copy.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Warga mengikuti pemeriksaan sebelum menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Umum Provinisi Nusa Tenggara Barat, HL Manambai Abdulkadir, di Kabupaten Sumbawa, 2 Mei 2019. Operasi ini dibiayai pembaca harian Kompas yang disalurkan melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.

Kebutaan masih menjadi ancaman serius di Indonesia sejalan dengan terus bertambahnya populasi penduduk lanjut usia. Kebutaan tersebut terutama disebabkan oleh katarak.

Setiap Kamis minggu kedua Oktober merupakan momen peringatan World Sight Day (Hari Penglihatan Sedunia). Momen ini penting karena mengingatkan kita bahwa kebutaan dan gangguan penglihatan masih menjadi masalah krusial bagi sejumlah negara.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan