logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊTekan Penularan dengan...
Iklan

Tekan Penularan dengan Pembatasan Sosial Berskala Mikro

Pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) memiliki beberapa kelebihan daripada pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Salah satunya, PSBM lebih hemat karena ada kerja sama antara pemerintah dan komunitas terkait.

Oleh
Yoesep Budianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/H5axa_l9SuW72lafHcyEzFCjdGg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200911_160058_1599825471.jpg
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, 11 September 2020, di Balai Kota Jakarta, berbicara kepada wartawan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) guna menekan penularan Covid-19.

Salah satu kunci penanganan pandemi Covid-19 adalah membatasi pergerakan manusia. Dengan mempertimbangkan heterogenitas infeksi di suatu wilayah, penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala mikro dapat menjadi pilihan.

Ragam cara dilakukan untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Hingga 14 September 2020, tersisa tujuh wilayah yang menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yaitu dua provinsi dan lima kabupaten/kota. Dua provinsi tersebut adalah DKI Jakarta dan Banten.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan