logo Kompas.id
RisetBeban Berlipat Orangtua dan...
Iklan

Beban Berlipat Orangtua dan Anak Berkebutuhan Khusus

Problem berlipat muncul pada anak berkebutuhan khusus dan orangtua pada saat Covid-19 karena minimnya kemampuan adaptasi.

Oleh
AGUSTINA PURWANTI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/N1gOxZ6sfBSzBuSu7WlUw1TwJMM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F76967901_1553442414.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Beberapa anak penderita down syndrome ikut mewarnai gambar dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome Sedunia bertema ”Anak Great Down Syndrome” di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (24/3/2019).

”Saya kalau pas ada kelas online rasanya ingin mengkloning diri.” Sepenggal kalimat yang diucapkan Melany Broto (37) sedemikian kuat mewakili rasa keterbatasan adaptasi orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus pada saat pandemi Covid-19.

Bagi orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusuh (ABK), menjadi guru sementara di tengah pandemi ini adalah sebuah kesulitan yang berlipat. Belum lagi jika orangtua memiliki lebih dari satu anak yang semua harus belajar di rumah untuk saat ini.

Editor:
bimasakti
Bagikan