logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊYogyakarta, Daerah Istimewa...
Iklan

Yogyakarta, Daerah Istimewa dengan Peran yang Juga Istimewa

Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta adalah kerajaan yang berdaulat. Meski berada di bawah tekanan politik pemerintah kolonial, Yogyakarta berhasil menjaga eksistensi sebagai wilayah yang memiliki pemerintahan otonom.

Oleh
Dedy Afrianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OwZRfw3ocb_2B8xz1x4Thn66wzE=/1024x693/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F20200828MUCHLISJR09_1598605937.jpg
BIRO PERS SEKRETARIAT/MUCHLIS JR

Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, 28 Agustus 2020. Jokowi didampingi Sultan Hamengku Buwono X, yang merupakan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hari ini, tepat 75 tahun silam, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam VIII mengeluarkan amanat yang berisi peleburan wilayah kerajaan sebagai bagian dari negara Indonesia. Dalam perjalanan sejarah, Yogyakarta tak hanya berstatus sebagai daerah istimewa, tetapi juga memainkan peran istimewa dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.

Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta adalah kerajaan yang berdaulat. Meski berada di bawah tekanan politik pemerintah kolonial, Yogyakarta berhasil menjaga eksistensi sebagai wilayah yang memiliki pemerintahan otonom. Soliditas kesatuan wilayah dan politik di Yogyakarta semakin kokoh setelah reunifikasi antara Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII pada era pendudukan Jepang.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan