logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊDamai di Kala Beda, Kisah...
Iklan

Damai di Kala Beda, Kisah Perdebatan Para Pendiri Bangsa

Perbedaan pendapat sudah melekat dalam sejarah pembentukan negeri ini. Perdebatan soal wilayah Indonesia 75 tahun silam menjadi rekam jejak bahwa perbedaan merupakan hal biasa, tanpa melahirkan perpecahan.

Oleh
Dedy Afrianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WdX84xSM5O8kXbrGq6d1_5l-YSM=/1024x668/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Fdbd1e9cb-e554-4cc1-b735-527dddab9e35_jpg.jpg
IPPHOS

Kongres pemuda seluruh Indonesia yang pertama di Yogyakarta pada tanggal 10 November 1945.

Silang pendapat para pendiri bangsa mewarnai pembahasan saat menentukan landasan bernegara 75 tahun silam. Namun, hingga akhir persidangan tak ada nada perpecahan di tengah perbedaan pendapat. Para tokoh bangsa saat itu menerima dengan kepala dingin setiap kesepakatan di tengah alam pikiran yang berbeda.

Hingga 22 Agustus 1945, dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), para tokoh bangsa masih disibukkan dengan diskusi penentuan sejumlah landasan untuk menjalankan pemerintahan negara. Diskusi itu telah dilakukan secara bertahap sejak Mei 1945 dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Editor:
yohanwahyu
Bagikan