logo Kompas.id
โ€บ
Risetโ€บBeri Waktu bagi Laut Pulihkan ...
Iklan

Beri Waktu bagi Laut Pulihkan Diri

Lingkungan hidup di sekitar manusia didominasi oleh perairan dan lautan. Karena itu, perlindungan melalui konservasi laut perlu terus diupayakan agar laut tetap dapat memberikan kehidupan bagi Bumi.

Oleh
Yohanes Advent Krisdamarjati
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5YHlT2yrveq7easHCZqX_F2kmdU=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Fdf77a5a2-23b4-4c29-8c17-e375e3d60469_jpg.jpg
Kompas/Ichwan Susanto

Penyelam mengidentifikasi kondisi beserta kelimpahan karang dan ikan pada sekitar Pulau Hatta di Banda Naira, Maluku Tengah, Selasa (5/11/2019). Kondisi karang di Pulau Hatta sebagai kontrol atau pembanding dari kondisi pada perairan di Taman Wisata Perairan Laut Banda Naira serta Kawasan Konservasi Perairan Ay dan Rhun. Kegiatan dari Coral Triangle Center ini juga menyurvei kondisi sosial-ekonomi masyarakat setempat. Gubernur Maluku sejak 2016 mencadangkan Kawasan Konservasi Perairan Ay dan Rhun seluas total 47.968,74 hektar.

Laut merupakan bagian penting bagi kehidupan Bumi. Sebanyak 70 persen permukaan Bumi diliputi oleh lautan. Selain itu, lautanlah yang menampung 97 persen air di planet ini. Namun, kini kelestarian lautan menghadapi masalah akibat keberadaan sampah plastik dan naiknya suhu permukaan laut.

Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menyebutkan 8 juta ton plastik  berakhir di lautan dunia setiap tahun. Sampah-sampah plastik itu berasal dari sungai-sungai dunia, yang berfungsi sebagai saluran langsung sampah dari kota-kota dunia ke lingkungan laut.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan