logo Kompas.id
RisetRelaksasi Bekerja Picu Bahaya ...
Iklan

Relaksasi Bekerja Picu Bahaya Laten ”Silent Carrier”

Rencana relaksasi bekerja mengundang banyak kritik karena dianggap tak memperhitungkan tren kasus Covid-19 yang belum mereda hingga bahaya laten penyebaran wabah dari seorang ”silent carrier”.

Oleh
Eren Marsyukrilla
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gWz31q7UWszkuq0hsx1s2z9BqlQ=/1024x702/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F20200416WEN9_1587011230.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Buruh pabrik yang masih terus bekerja selama wabah Covid-19 di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/4/2020).

Guna memulihkan perekonomian dan mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK), pemerintah berencana melakukan pelonggaran bagi pekerja usia 45 tahun ke bawah. Namun, rencana relaksasi tersebut mengundang banyak kritik karena dianggap tak memperhitungkan tren kasus Covid-19 yang belum mereda hingga bahaya laten penyebaran wabah dari seorang silent carrier.

Ketiadaan data akurat dan minimnya kajian yang dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan membuat rencana kebijakan pelonggaran untuk para pekerja di bawah 45 tahun dinilai terlalu terburu-buru.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan