logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊJalan Rapuh Para Pemulung
Iklan

Jalan Rapuh Para Pemulung

Bekerja menjadi sebagai pemulung seperti meniti jalan rapuh, rentan terperosok dalam keterpurukan ekonomi dan ancaman penyakit.

Oleh
BUDIAWAN SIDIK A
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qYwYfSEc16r38v6xErhVLJRfOIA=/1024x668/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200219TAM-02_1582116533.jpg
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Pemulung memilah sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (19/2/2020).

Menjadi seorang pemulung boleh jadi merupakan pilihan yang akan dihindari oleh sebagian besar masyarakat. Pasalnya, menjadi pemulung ibarat akan berhadapan dengan banyak stigma dan persoalan, antara lain kerentanan ekonomi dan penyakit.

Kendati belum tentu benar 100 persen, sejumlah parameter mengindikasikan problem kerentanan kesehatan para pemulung. Dilihat dari skala nasional, jumlah pekerja yang terjun di bidang ”kotor” itu boleh jadi tidak sebanyak bidang pekerjaan lain.

Editor:
bimasakti
Bagikan