Iklan
Pengembara Jalanan, Penjaga Kebersihan Kota
Jauh sebelum Indonesia merdeka, fenomena gelandangan sebagai cikal bakal pemulung telah ada di masyarakat Jawa tradisional.
Gelandangan yang menjadi awal munculnya pemulung, pada masanya identik dengan pengembara yang dianggap memiliki makna romantis.
Makna romantis, menurut buku Pemulung Jalanan Yogyakarta (Argo, 1999), tersemat dalam diri para pengembara berkat kegiatan mulia yang mereka lakukan. Selama perjalanan dari satu kerajaan ke kerajaan lain, pengembara ini membagi pengetahuan, adat kebiasaan di lingkungan kerajaan, etika, dan spiritual.