Iklan
Pemulung, antara Berkah dan Stigma
Sebagian masyarakat menganggap kehadiran pemulung di lingkungan mereka bisa memunculkan rasa tidak aman, baik ancaman terhadap kriminalitas maupun bahaya tertular berbagai penyakit khususnya Covid-19.
Kehadiran pemulung di Indonesia ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi pemulung dianggap membantu penanganan sampah dan mata rantai pertama dari industri daur ulang. Di sisi lain pekerjaan sebagai pemulung masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang.
Pemulung menurut Kementerian Sosial digambarkan sebagai golongan sosial yang memiliki usaha mengumpulkan dan memungut barang bekas di berbagai tempat permukiman, pertokoan, dan pasar untuk didaur ulang atau dijual kembali, sehingga memiliki nilai ekonomis.