logo Kompas.id
RisetDi Balik Melambungnya Harga...
Iklan

Di Balik Melambungnya Harga ”Hand Sanitizer” dan Masker Saat Wabah Covid-19

Ironi gerakan pencegahan wabah korona ditandai dengan langkanya ketersediaan produk pencuci tangan dan masker. Kalaupun ada, harganya sudah melonjak tinggi.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U7akAwTEi5630kPCGDIWTh8O-m4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fbd07bd1b-695f-4a2b-99ee-65ae7f59db2d_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Petugas melayani pembeli masker saat berlangsung operasi pasar masker yang digelar Pasar Jaya di gerai Jakmart Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (6/3/2020). Operasi pasar tersebut menjual masker seharga Rp 125.000 per boks isi 50 masker atau Rp 2.500 per masker. Pembelian dibatasi satu boks per orang dengan ketentuan membawa KTP saat membeli.

Ketersediaan produk pencuci tangan dan masker menjadi barang langka di tengah ancaman pandemi Covid-19. Sekalipun ada, ketersediaannya terbatas dan harganya melambung tinggi dibandingkan dengan sebelumnya.

Rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri menjadi salah satu usaha untuk meminimalkan risiko terpapar Covid-19. Seiring dengan itu, ketersediaan sabun pencuci tangan, hand sanitizer, dan masker menjadi barang yang sulit ditemukan di apotek, toko obat, pusat perbelanjaan atau minimarket. Meningkatnya pembelian masyarakat untuk barang-barang tersebut menjadi alasan kelangkaan.

Editor:
Bagikan