logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊKisah Pulau Karantina Penyakit...
Iklan

Kisah Pulau Karantina Penyakit Menular sejak Era Kolonial

Karantina penduduk terkait penyakit tertentu telah diterapkan di Indonesia sejak lebih dari tiga abad silam. Tak hanya bagi mereka yang menderita penyakit menular, karantina juga dilakukan bagi penduduk usai ibadah haji.

Oleh
Dedy Afrianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HgqTWiAoOXQOJn6gYGo0J5qXvYQ=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Fa9d77e61-dc25-4e57-b083-8a7efeb341f2_jpg.jpg
KOMPAS/STEFANUS ATO

Bekas bangunan rumah sakit karantina haji di Pulau Cipir, Pulau Seribu, Sabtu (7/9/2019). Tempat ini digunakan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk menampung jemaah yang baru pulang menunaikan ibadah haji.

Karantina penduduk terkait penyakit tertentu telah diterapkan di Indonesia sejak lebih dari tiga abad silam. Tak hanya bagi mereka yang menderita penyakit menular, karantina juga dilakukan bagi penduduk seusai menempuh perjalanan laut untuk menunaikan ibadah haji.

Kebijakan karantina terkait suatu penyakit bukanlah hal baru. Sejak pertengahan abad ke-14, karantina telah dilakukan oleh sejumlah kawasan untuk mengantisipasi penularan penyakit pes, suatu penyakit yang ditularkan oleh kutu tikus kepada manusia.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan