logo Kompas.id
RisetPariwisata Banyuwangi (4):...
Iklan

Pariwisata Banyuwangi (4): ”Team Work, Yes! Superman, No!”

Banyuwangi harus berjuang sendiri mengatasi keterbatasan jangkauan wilayahnya dengan aneka terobosan supaya muncul sebagai ikon baru tata kelola pariwisata.

Oleh
Bambang Setiawan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aIcopnzcWndYIz2ste0h4de54Vw=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F33232c8e-1e0b-492a-a143-07611ec4e074_jpg.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Peserta Banyuwangi Ethno Carnival melintas di jalanan protokol Banyuwangi, Sabtu (27/7/2019). Banyuwangi Ethno Carnival merupakan gelaran karnaval yang mengangkat cerita-cerita rakyat dan potensi Kabupaten Banyuwangi yang tidak hanya mengundang wisatawan, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Membentuk ekosistem Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berbasis simbiosis mutualisma adalah terobosan birokrasi yang membuat pariwisata Kabupaten Banyuwangi begitu cepat melesat. Sistem tata kelola yang dibentuk oleh kerja tim yang solid dari semua bidang SKPD menjadikan Banyuwangi pantas menyandang gelar sebagai kabupaten yang memiliki tata kelola pariwisata terbaik di antara semua kabupaten di Indonesia.

Jika daerah lain pada umumnya cukup banyak diuntungkan karena posisinya sebagai kota transit, Banyuwangi harus berjuang sendiri mengatasi keterbatasan jangkauan wilayahnya dengan aneka terobosan yang membuatnya muncul sebagai ikon baru tata kelola pariwisata.

Editor:
Bagikan