logo Kompas.id
RisetAir Bersih Akan Mengalir Jauh?
Iklan

Air Bersih Akan Mengalir Jauh?

Litbang Kompas bekerjasama dengan Internews Earth Journalism Network dan Resource Watch mengadakan riset “Daya Dukung Air di Kawasan Ibukota Baru”. Berikut publikasi terakhir di Kompas.id dari hasil riset ini.

Oleh
M. PUTERI ROSALINA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VAAXREg3SLZyDDpau3WKp9_Jtrg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2Fecaa8204-3d6d-4008-8c76-ee11503f0d54_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Ponton pengangkut batu bara dari daerah hulu menyusuri Sungai Mahakam yang membelah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (25/12/2019). Sungai Mahakam yang panjangnya mencapai lebih dari 900 kilometer ini memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya sebagai sumber air, potensi perikanan dan prasarana transportasi.

Daya dukung air secara kuantitas akan mencukupi saat kepindahan ibukota 2024 mendatang. Meski demikian, jauh ke depan sesudah kepindahan ibukota, degradasi lingkungan berpotensi menjadi ancaman bagi kualitas dan keberlanjutan ketersediaan air bersih.

Daya dukung air di wilayah Ibukota baru, bukan hanya soal kuantitas air yang dihitung dari ketersediaan dan kebutuhannya saja. Namun ketersediaan air bersih juga ditinjau dari kualitasnya. Kualitas air ini menghadapi ancaman dengan sejumlah persoalan kerusakan lingkungan di Kalimantan Timur.

Editor:
Bagikan