logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊPohon Natal, Pohon Kehidupan
Iklan

Pohon Natal, Pohon Kehidupan

Kebiasaan menghias pohon Natal telah berkembang sejak Abad Pertengahan. Sebagaimana makna natal sebagai awal kehidupan, hiasan pohon natal seharusnya juga menandakan kehidupan dan kelestarian lingkungan.

Oleh
YOESEP BUDIANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zlSVcWQjlD5Qq_KR1KmVI6WXYao=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F7eabe945-5e6b-4d9e-9b22-e433a7f1f2ac_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Pohon terang setinggi 20 meter di Pantai Amahusu, Kota Ambon, Maluku seperti terlihat pada Sabtu (14/12/2019). Pohon terang tertinggi di Ambon itu dibangun untuk memeriahkan natal.

Hari Natal menjadi perayaan besar bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Setiap negara memiliki tradisi unik dengan begitu banyak sejarah panjang, termasuk menghias pohon natal di rumah.

Kebiasaan menghias pohon Natal telah berkembang sejak Abad Pertengahan, sekitar tahun 1400. Asal usul tradisi pohon Natal memiliki banyak catatan, mulai dari gereja di pedesaan Inggris abad ke-15 hingga pemaknaan kebaikan Tuhan oleh Martin Luther. Dilansir dari laman TIME, istilah pohon Natal berawal dari semangat menghijaukan lingkungan saat perayaan Natal.

Editor:
Bagikan