logo Kompas.id
โ€บ
Risetโ€บLebih dari Satu Abad Tradisi...
Iklan

Lebih dari Satu Abad Tradisi Kartu Natal Bertahan

Mengirim kartu natal untuk kerabat masih menjadi salah satu kebiasaan Natal yang masih berlangsung di era teknologi digital. Kartu dari bahan daur ulang bisa menambah makna Natal untuk kelestarian lingkungan.

Oleh
DEBORA LAKSMI INDRASWARI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HwipQfOJp-Sx073ZHXN4G_zO_VY=/1024x696/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2Ff51d5c7b-6862-435d-9a50-78fc72c3d243_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Pengunjung memilih kartu ucapan Natal yang dijual di toko buku Gramedia di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2019). Di tengah perkembangan teknologi pengiriman pesan singkat seperti melalui Whatsapp dan surat elektronik, kartu natal masih digunakan sebagai ucapan bagi sebagian orang dan instansi kepada kerabat atau kolega.

Mengirim kartu natal untuk kerabat dan saudara menjadi salah satu kebiasaan Natal yang masih berlangsung hingga saat ini. Perkembangan teknologi belum sepenuhnya mengubah keistimewaan mengirim kartu natal.

Mengirim kartu ucapan natal merupakan salah satu kebiasaan yang mewarnai momen  natal. Kebiasaan ini mulai dikenal setelah kartu natal pertama dibuat pada 1843 di Inggris. Kartu ini didesain Henry Cole dengan ilustrasi oleh John Callcott Horsley.

Editor:
Bagikan