logo Kompas.id
RisetDisabilitas Terpinggirkan...
Iklan

Disabilitas Terpinggirkan Dalam Pekerjaan

Tidak banyak yang seberuntung Angkie Yudistia, salah satu penyandang disabilitas yang menjadi salah satu staf khusus Presiden. Namun terpilihnya Angkie meneguhkan para penyandang disabilitas bahwa semua orang setara.

Oleh
BIMA BASKARA & AGUSTINA PURWANTI
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/VtPzFG3bFTer46e6LrUm5DTHAXY=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FWhatsApp-Image-2019-12-14-at-1.44.22-PM-2_1576307679.jpeg
KOMPAS/AYU PRATIWI

Seorang penyandang tuna daksa yang mencari kerja melakukan assessment test di kantor Thisable Enterprise, Jakarta, Selasa (10/12/2019).

”Saya pertama melamar, diterima di sebuah perusahaan besar. Saya lolos tes. Waktu diwawancara, ternyata baru tahu saya tunarungu. Saya sudah gugup. Katanya, kamu kerja apa nanti?” kata Aries Prawoto (49), sarjana lulusan sebuah universitas swasta. Penyandang tunarungu ini berkali-kali ditolak saat melamar pekerjaan.

”Ditolak sudah sepuluh kali, alasannya sama. Walaupun sudah pakai alat (bantu dengar), mereka tetap menolak saya,” ujar Aries. Keluhan Aries ini muncul dalam diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) yang diadakan Litbang Kompas pada 7 Desember 2019.

Editor:
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Disabilitas Terpinggirkan Dalam Pekerjaan".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan