logo Kompas.id
RisetJelajah Pengembangan Nuklir di...
Iklan

Jelajah Pengembangan Nuklir di Indonesia

Selama 61 tahun, Indonesia sudah mampu mengelola dan memanfaatkan teknologi tenaga nuklir. Fungsi riset dan pengembangan menjadi tugas Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Oleh
Yohanes Advent Krisdamarjati
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0MiQS1GH6eoOmoAkRajHWmB0zjE=/1024x1250/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FPeletakkan-Batu-Pertama-Reaktror-TRIGA-Mark-II_1575382864.jpg
Kompas

Presiden Soekarno dalam acara peletakan batu pertama Reaktor TRIGA Mark II di Bandung. GA Siwabessy mendampingi Presiden dalam acara tersebut, ketiga dari kiri (dari buku”Upuleru Memoar Dr.G.A. Siwabessy”, 1979).

Sejak 1958, Indonesia sudah mengelola dan memanfaatkan teknologi tenaga nuklir melalui Badan Tenaga Nuklir Nasional. Fokusnya, sebagai lembaga penelitian dan pengembangan yang mengurusi masalah nuklir dari hulu hingga hilir.

Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) genap berusia 61 tahun pada 5 Desember 2019. Lembaga yang semula bernama Badan Tenaga Atom Nasional ini lahir dari geopolitik persaingan pengembangan nuklir global.

Editor:
Bagikan