logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMenghapus Lingkaran Buta...
Iklan

Menghapus Lingkaran Buta Aksara

Hampir tiga perempat abad usianya, Indonesia masih terus berupaya menghapuskan buta aksara.

Oleh
ANTONIUS PURWANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sUtkUVMvWKA3C5lPAVxrI6G-3oo=/1024x619/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2Fkompas_tark_10374017_134_0.jpeg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Warga belajar menulis dan membaca dalam rangka pemberantasan buta aksara di SMA 1 Negeri Klego, Desa Jaten, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (12/8/2014).

Hampir tiga perempat abad usianya, Indonesia masih terus berupaya menghapuskan buta aksara. Penduduk yang belum melek huruf masih banyak ditemukan di kawasan timur Indonesia yang tinggal di perdesaan dan kantong-kantong kemiskinan.

Belum lama berselang, dunia memperingati Hari Aksara Internasional (HAI). Hari aksara disepakati bersama oleh para menteri pendidikan saat Kongres Menteri-menteri Pendidikan Sedunia di Teheran, Iran, pada 1966. Kongres ini diselenggarakan sebagai respons Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) terhadap kondisi dunia saat itu di mana lebih dari 40 persen penduduk dewasa dunia masih buta huruf atau buta aksara.

Editor:
Bagikan