logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊSinergi Bersama Masyarakat...
Iklan

Sinergi Bersama Masyarakat Papua

Lima puluh tahun sudah Provinsi Papua dan Papua Barat bergabung di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Oleh
BUDIAWAN SIDIK A
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/x3yONnV8QRWlU3Eamp91ie4kGoc=/1024x1697/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F2de8c2e3-4b55-444d-8c94-253eba861157_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Warga mengenakan pakaian tradisional Papua saat mengikuti aksi yang mengecam kerusuhan di Papua dan Papua Barat di Taman Pandang Istana, kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/9/2019). Aksi yang diikuti ratusan warga termasuk warga dari wilayah Indonesia Timur juga menyerukan perdamaian di Papua serta menegaskan bahwa Papua tetap bagian dari NKRI. Kerusuhan dalam aksi massa terjadi di sejumlah kota di Papua dan Papua Barat sebagai imbas dari aksi protes atas persekusi yang menimpa mahasiswa asal Papua di Malang dan Surabaya pada pertengahan Agustus lalu.

Sebagai anak bungsu dalam sejarah NKRI, Papua acap kali dianggap sebagai daerah barisan belakang, dari aspek perekonomian dan kesejahteraan. Namun, di masa yang kian modern seperti saat ini, Papua tidak lagi seperti dahulu. Wilayah Papua yang mencakup Provinsi Papua Barat dan Papua, tumbuh stabil dan relatif tinggi.

Lima puluh tahun sudah Provinsi Papua dan Papua Barat bergabung di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lewat pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat atau Pepera, Provinsi yang dahulu kala bernama Irian Jaya Barat resmi bergabung dengan Indonesia pada Juli 1969. Hasil Pepera ini telah disahkan oleh Dewan Keamanan PBB melalui Resolusi No. 2.509 dan diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden RI No 7/1971.

Editor:
Bagikan