logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊKematian Bumi Akibat Plastik
Iklan

Kematian Bumi Akibat Plastik

Oleh
ALBERTUS KRISNA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lmvzGyO31EtpZGr0DNqMpkITGxM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F511727_getattachmentb85782c2-2d80-4270-9b23-f39a72ce2616503110.jpg
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Menyongsong peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari 2018, sejumlah pihak menyuarakan kembali gerakan pengurangan sampah plastik. Salah satunya Kampanye Satu Pulau Satu Suara Bersama Pemerintah Stop Pencemaran Sampah Plastik di Laut, Jumat (9/2/2018) di Jakarta. Tampak (kiri ke kanan) Rika Anggraini (GM Corporate Affairs and Sustainability The Body Shop Indonesia), Melati Wijsen (Co-Founder of Bye Bye Plastic Bags & Satu Pulau Satu Suara (One Island One Voice), Suzy Hutomo (aktivis lingkungan Founder SustainableSuzy.com dan Executive Chairwoman The Body Shop Indonesia), dan Saras Dewi (Dosen Ilmu Filsafat Lingkungan Universitas Indonesia) membawa tulisan yang memberikan tips kegiatan yang bisa mengurangi timbulan sampah.

Setelah lebih dari satu setengah abad mendukung kehidupan manusia, plastik menjadi barang yang harus dibatasi karena merusak habitat bumi. Sejauh Indonesia dan dunia menyikapi kerugian yang muncul akibat sampah plastik ini?

Setiap orang pasti mengenal plastik. Material itu melekat dalam kehidupan manusia sehari-hari. Plastik banyak digunakan karena sejumlah kelebihan yang ia miliki. Contohnya plastik pada alat patri. Berkat plastik, orang tidak perlu takut tersengat panas atau terkena sengatan listrik pada saat menggunakan alat patri.

Editor:
Bagikan