Memahami Pembunuhan Perempuan
Aksi pembunuhan terhadap perempuan menjadi salah satu bentuk kekerasan yang menghantui negeri ini. Sebagian besar pembunuhan dilakukan dalam relasi intim. Data yang memadai dibutuhkan untuk memahami femisida demi pencegahan yang tepat.
World Health Organization mengakui sulitnya menghimpun data pembunuhan perempuan dari kepolisian dan petugas kesehatan. Minimnya data untuk memahami penghilangan nyawa perempuan berhubungan dengan identitas gendernya (femisida) di Indonesia mendorong lahirnya gerakan “Menghitung Pembunuhan Perempuan” (MPP) yang digagas oleh seorang aktivis perempuan dari Jakarta Feminist Discussion Group bernama Kate Walton. Ia terinspirasi dari gerakan Counting Dead Women di Australia ketika kesulitan mendapat data dan informasi tentang kondisi kekerasan perempuan di Indonesia.