logo Kompas.id
PuisiTanah Air
Iklan

ANALISIS BUDAYA

Tanah Air

Ironisnya, Tanah Air untuk tahanan politik seperti penyair Hersri Setiawan adalah Pulau Buru. Sembilan tahun ia ditahan, disiksa lahir batin. Pantai Sanleko diabadikannya dalam puisi.

Oleh
Linda Christanty
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/QUAO2jaFAzbhNygor_o8OdOpC6Q=/1024x1016/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2FLinda-Christanty_91136351_1597420109.jpg
ARSIP PRIBADI

Linda ChristantyARSIP PRIBADI

Orang Kurdi telah menjadi satu spesies burung. Mereka melintasi robekan halaman-halaman sejarah yang menguning, mengelana. Kajal Ahmad, penyair perempuan Kurdi, mengandaikan ini dalam puisinya, ”Burung-Burung”. Ia menegaskan pada bait lain: Ya, orang Kurdi adalah burung!dan bahkan ketikatiada tempat tersisatiada perlindungan bagi rasa sakitnyamereka berpaling kepada ilusi bepergianantara iklim hangat dan dingin Tanah Air.

Kajal lahir di Kirkuk, kota di Kurdistan, sebuah negeri yang diimpikan, yang masih menjadi sengketa dengan Irak. Kini ia menetap di Jordania, negeri asing.

Editor:
sariefebriane
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Tanah Air".

Baca Epaper Kompas
Memuat data...
Memuat data...
Memuat data...