logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊBahlil: Hilirisasi Nikel...
Iklan

Bahlil: Hilirisasi Nikel Berdampak Buruk ke Masyarakat dan Tak Adil

Bahlil menyebutkan, kebijakan hilirisasi nikel di Indonesia masih belum adil bagi daerah.

Oleh
NINA SUSILO
Β· 0 menit baca
Bahlil Lahadalia mempertahankan disertasinya di sidang terbuka promosi doktor Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia, Rabu (16/10/2024).
KOMPAS/NINA SUSILO

Bahlil Lahadalia mempertahankan disertasinya di sidang terbuka promosi doktor Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia, Rabu (16/10/2024).

JAKARTA, KOMPAS β€” Hilirisasi nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dan Weda Bay, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, memberi peningkatan penerimaan negara. Namun, ada dampak buruk pada kesehatan masyarakat maupun lingkungan sekitar. Selain itu, bagi hasil ke daerah sangat kecil.

Hal itu mengemuka sebagai hasil temuan riset yang dilakukan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia untuk mempertahankan disertasinya pada studi doktoral di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, Rabu (16/10/2024). Kesempatan itu berlangsung dalam sidang terbuka promosi doktoral di Makara Art Center, Kampus UI Depok, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).

Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan