Hak Asasi Manusia
Serangan terhadap Pembela HAM di Masa Datang Dikhawatirkan Bakal Lebih Buruk?
Serangan dan ancaman terhadap para aktivis yang membela HAM terus meningkat. Bagaimana dengan pemerintahan mendatang ?
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F10%2F76d250bf-4fb6-48ea-b4ef-45b49f2bae7a_jpg.jpg)
Direktur Women Crisis Center (WCC) Nurani Perempuan Rahmi Meri Yenti (kanan) berorasi dalam ujuk rasa yang diadakan Jaringan Pembela HAM Sumatera Barat di depan kantor Pengadilan Negeri Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (10/6/2024).
JAKARTA, KOMPAS - Serangan maupun ancaman bagi pembela hak asasi manusia atau HAM terus meningkat selama 10 tahun terakhir di bawah rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo. Situasi tersebut dikhawatirkan akan lebih buruk ke depan.
Meningkatnya serangan terhadap pembela HAM atau human rights defender tertuang dalam laporan "Catatan Kelabu Pelindungan Terhadap Pembela HAM 2014-2023" yang disusun Kemitraan bersama Kaukus Perempuan Pembela HAM. Laporan yang disusun berdasarkan studi literatur dan wawancara mendalam tersebut dirilis pada Jumat (27/9/2024), di Jakarta.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 3 dengan judul "Penting, UU Perlindungan Pembela HAM".
Baca Epaper Kompas