logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊSetelah 28 Tahun Peristiwa...
Iklan

Setelah 28 Tahun Peristiwa Kudatuli Berlalu

PDI-P protes peristiwa Kudatuli, 27 Juli 1996, tak dimasukkan dalam kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
Β· 0 menit baca
Dalam kerusuhan pada 27 Juli 1996, sebuah bus kota di perempatan Jalan Salemba Raya-Diponegoro, Jakarta, habis dibakar massa.
KOMPAS/EDDY HASBY

Dalam kerusuhan pada 27 Juli 1996, sebuah bus kota di perempatan Jalan Salemba Raya-Diponegoro, Jakarta, habis dibakar massa.

Sudah 28 tahun peristiwa 27 Juli 1996 atau kerap disebut peristiwa Kudatuli berlalu. Namun, pengusutan kasus kerusuhan yang menyebabkan 5 orang tewas, 149 orang luka-luka, dan 23 orang hilang itu tak kunjung terang. Ketika tabir tragedi tersebut tak kunjung tersibak, kini ancaman terhadap demokrasi dalam wujud lain justru mengintai.

Tragedi Kudatuli berawal dari masalah internal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang kemudian memunculkan dualisme kepemimpinan, yakni antara PDI di bawah kepemimpinan Soerjadi dengan PDI di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri. Pemerintah Orde Baru melalui Menteri Dalam Negeri M Yogie S Memet mengakui DPP PDI hasil Kongres Medan dengan Ketua Umum Soerjadi.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan