logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊIndonesia Mesti Wujudkan...
Iklan

Indonesia Mesti Wujudkan Pertahanan Cerdas Guna Hadapi Aksi Militer Nonkinetik dan Perang Siber

Selain membutuhkan penyelarasan regulasi agar hambatan sektoral dapat dihindari, sejumlah UU pun perlu segera dibentuk.

Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
Β· 1 menit baca
Para calon perwira remaja (capaja) yang berjumlah 906 orang dari matra TNI dan kepolisian memasuki halaman Istana Merdeka, Jakarta untuk mengikuti Upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri tahun 2024 dengan inspektur upacara Presiden Joko Widodo, Selasa (16/7/2024).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Para calon perwira remaja (capaja) yang berjumlah 906 orang dari matra TNI dan kepolisian memasuki halaman Istana Merdeka, Jakarta untuk mengikuti Upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri tahun 2024 dengan inspektur upacara Presiden Joko Widodo, Selasa (16/7/2024).

JAKARTA, KOMPAS β€” Saat melantik 906 perwira remaja TNI dan Polri dalam Upacara Prasetya Perwira atau Praspa Tahun 2024, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa di bidang pertahanan, Indonesia berada di generasi yang ke-5 yang tidak semata-mata dihadapkan pada perang fisik. Indonesia pun dihadapkan pada aksi militer nonkinetik dan perang siber. Terkait hal ini, pengamat mendorong agar pertahanan cerdas segera diwujudkan di Tanah Air.

Presiden menyebut aksi militer nonkinetik hingga perang siber dapat melumpuhkan fungsi keamanan, pertahanan, dan pelayanan publik negara. Demikian pula halnya di bidang penegakan hukum serta ketertiban dan keamanan.

Editor:
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Bagikan