Indonesia Mesti Wujudkan Pertahanan Cerdas Guna Hadapi Aksi Militer Nonkinetik dan Perang Siber
Selain membutuhkan penyelarasan regulasi agar hambatan sektoral dapat dihindari, sejumlah UU pun perlu segera dibentuk.
JAKARTA, KOMPAS β Saat melantik 906 perwira remaja TNI dan Polri dalam Upacara Prasetya Perwira atau Praspa Tahun 2024, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa di bidang pertahanan, Indonesia berada di generasi yang ke-5 yang tidak semata-mata dihadapkan pada perang fisik. Indonesia pun dihadapkan pada aksi militer nonkinetik dan perang siber. Terkait hal ini, pengamat mendorong agar pertahanan cerdas segera diwujudkan di Tanah Air.
Presiden menyebut aksi militer nonkinetik hingga perang siber dapat melumpuhkan fungsi keamanan, pertahanan, dan pelayanan publik negara. Demikian pula halnya di bidang penegakan hukum serta ketertiban dan keamanan.