logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊDugaan Persekongkolan di Balik...
Iklan

Dugaan Persekongkolan di Balik Emas Antam Palsu 109 Ton

Koordinator MAKI Boyamin Saiman menduga ada persekongkolan dalam kasus emas Antam palsu yang telah berlangsung 11 tahun.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
Β· 1 menit baca
Seorang pengunjung menunjukkan emas Antam yang baru ia beli di Galery 24 Pegadaian, Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (31/5/2024). Setelah mencuatnya skandal emas Antam palsu dengan berbagai ukuran yang diproduksi selama 11 tahun dan mencapai total 109 ton, masyarakat di daerah turut dilanda kekhawatiran terkait keaslian emas Antam yang mereka simpan.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Seorang pengunjung menunjukkan emas Antam yang baru ia beli di Galery 24 Pegadaian, Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (31/5/2024). Setelah mencuatnya skandal emas Antam palsu dengan berbagai ukuran yang diproduksi selama 11 tahun dan mencapai total 109 ton, masyarakat di daerah turut dilanda kekhawatiran terkait keaslian emas Antam yang mereka simpan.

Masyarakat Antikorupsi Indonesia atau MAKI berpandangan modus pembuatan emas Antam palsu seberat 109 ton yang diungkap oleh Kejaksaan Agung baru-baru ini tak terendus dalam kurun waktu belasan tahun karena adanya dugaan persekongkolan dengan orang dalam pemerintah. Ia menduga adanya upaya saling menutupi dari sisi produksi emas ilegal sehingga menjadi emas Antam palsu.

”Itu juga sebenarnya emasnya tidak palsu, emasnya asli, tetapi yang dipalsukan adalah stempel Antam-nya sehingga harganya bisa berbeda Rp 5 juta-Rp 10 juta per 100 gramnya,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman saat dihubungi pada Jumat (31/5/2024).

Editor:
SUHARTONO
Bagikan