logo Kompas.id
Politik & HukumDesakralisasi Istana, Gus Dur,...
Iklan

Desakralisasi Istana, Gus Dur, dan Kepemimpinan yang Terbuka

Presiden Gus Dur beri warna baru. Istana Kepresidenan yang tertutup aturan dan protokol ketat pun jadi ”rumah rakyat”.

Oleh
SUHARTONO
· 1 menit baca
Presiden terpilih KH Abdurrahman Wahid menyampaikan pidato pertamanya seusai pengucapan sumpah pada Sidang Paripurna MPR, Rabu (20/10/1999) malam.
KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Presiden terpilih KH Abdurrahman Wahid menyampaikan pidato pertamanya seusai pengucapan sumpah pada Sidang Paripurna MPR, Rabu (20/10/1999) malam.

Di antara para Presiden Republik Indonesia setelah Ir Soekarno, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan salah satu presiden yang memiliki gaya hidup sangat terbuka dan egaliter. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu memberi warna baru dalam napas kehidupan di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Istana Kepresidenan sebelumnya sangat tertutup, ketat dengan aturan dan kebiasaan serta protokoler kenegaraan. Berkat sentuhan dan dobrakan Gus Dur, Istana Kepresidenan pun berubah total menjadi ”rumah rakyat”.

Editor:
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Bagikan