Sejarah
Merawat Ingatan, Mencegah Tragedi Mei 1998 Berulang
”Jangan sampai terjadi lagi. Sudah cukup. Biar kami saja (yang menjadi korban),” kata Ruminah.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F05%2F12%2Fb275b3a4-e833-4d7e-9184-eeac80d2316d_jpg.jpg)
Peserta kegiatan Napak Reformasi menaburkan bunga di pusara korban Tragedi Mei 1998 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, pada Minggu (12/5/2024).
Dua puluh enam tahun sudah Tragedi Mei 1998 berlalu. Bukan tidak mungkin, luka yang hingga kini belum sembuh sepenuhnya itu akan terhapus dari ingatan.
Ikhtiar untuk merawat memori kolektif sekaligus menjadi pengingat agar peristiwa serupa tidak kembali berulang diupayakan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). Kunjungan ke sejumlah lokasi terkait Tragedi ’98, mendengar kesaksian korban, hingga tabur bunga di tempat peristirahatan korban dirangkai melalui kegiatan bertajuk Napak Reformasi.