logo Kompas.id
Politik & HukumPencegahan Aksi Teror Dinilai ...
Iklan

Pencegahan Aksi Teror Dinilai Berhasil, ”Lone Wolf” Patut Diwaspadai

”Mereka impulsif, emosional, melakukan aksi karena solidaritas dan jihad yang dangkal,” kata Khairul soal ”lone wolf”.

Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
· 1 menit baca
Seorang tahanan kasus terorisme mencium bendera Merah Putih setelah pembacaan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Kamis (1/6/2023).
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Seorang tahanan kasus terorisme mencium bendera Merah Putih setelah pembacaan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Kamis (1/6/2023).

Penangkapan terhadap jaringan teroris yang dilakukan kepolisian dinilai telah mencegah potensi terjadinya aksi terorisme di Indonesia. Dengan tetap mewaspadai jaringan teror yang terorganisasi, potensi ancaman dinilai justru datang dari pelaku teror individual (lone wolf).

Pada pertengahan April 2024, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap delapan orang tersangka teroris di wilayah Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Trunoyudo Wisnu Andiko, kedelapan orang tersebut termasuk dalam jaringan Jemaah Islamiyah (JI).

Editor:
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Bagikan