logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊTak Sekadar Mudik dan...
Iklan

Tak Sekadar Mudik dan Silaturahmi, Idul Fitri Mesti Diwujudkan dalam Hal Bermakna

Idul Fitri mesti diwujudkan dalam hal bermakna dan berbingkai nilai etika moral luhur, seperti keadilan dan kejujuran.

Oleh
NINA SUSILO
Β· 0 menit baca
Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana serta Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Nyonya Wury menunaikan shalat Idul Fitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (10/4/2024). Kotbah dibawakan Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Abd A'la Basyir, sedangkan shalat diimami H Ahmad Husni Ismail.
KOMPAS/NINA SUSILO

Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana serta Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Nyonya Wury menunaikan shalat Idul Fitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (10/4/2024). Kotbah dibawakan Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Abd A'la Basyir, sedangkan shalat diimami H Ahmad Husni Ismail.

JAKARTA, KOMPAS β€” Idul Fitri perlu dirayakan dengan melakukan perubahan demi kebaikan bersama. Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi pijakannya. Idul Fitri tak cukup diwujudkan hanya dengan mudik dan silaturahmi, tetapi ke depan juga mesti ada hal yang bermakna bagi masyarakat dan bangsa.

Hal ini disampaikan dalam kotbah Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (10/4/2024). Kotbah dibawakan Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Prof KH Abd A'la Basyir.

Editor:
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Bagikan