logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊSelama 25 Tahun Era Reformasi,...
Iklan

Selama 25 Tahun Era Reformasi, Demokrasi Dinilai Mandek

Demokrasi kini sangat mengkhawatirkan karena ada pemikiran elite politik untuk membangun koalisi besar secara permanen.

Oleh
HIDAYAT SALAM
Β· 1 menit baca
Suasana saat anggota DPR Adian Napitulu dan Masinton Pasaribu berorasi di depan para demonstran yang menuntut hak angket DPR terkait Pemilu 2024 di depan gerbang Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Suasana saat anggota DPR Adian Napitulu dan Masinton Pasaribu berorasi di depan para demonstran yang menuntut hak angket DPR terkait Pemilu 2024 di depan gerbang Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Demokrasi di Indonesia dinilai terus mengalami kemunduran di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Diakhir masa pemerintahan Jokowi, kekuasaan semakin terkonsentrasi pada presiden, sedangkan oposisi dan masyarakat sipil lemah, bahkan terkooptasi. Akibatnya, tidak ada kontrol atas kekuasaan. Partai politik pun dinilai gagal menciptakan mekanisme check and balance yang jadi esensi demokrasi.

Bahkan selama tahun 2023, sorotan publik terfokus pada institusi hukum. Tindakan paling berbahaya bagi demokrasi di Indonesia terjadi pada 16 Oktober 2023. Mahkamah Konstitusi (MK), yang diketuai oleh Anwar Usman, mengabulkan gugatan yang membuat Gibran Rakabuming Raka (36), anak sulung Jokowi, dapat dicalonkan sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto. Anwar Usman merupakan ipar Jokowi.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan