KIB, Gagah di Awal Tercerai-berai Kemudian
Meski tak pernah dibubarkan secara resmi, Koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan, awal Juni 2022, kini tercerai-berai karena pilihan politik.
Tanpa kesepakatan sosok bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung, sulit bagi sejumlah partai politik menyatukan komitmen untuk berkoalisi. Kepentingan elite di tengah dinamika politik membuat perahu koalisi terombang-ambing tak tentu arah. Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan yang mendirikan Koalisi Indonesia Bersatu sebagai gabungan partai politik pertama yang bersiap menghadapi Pemilihan Presiden 2024 juga jadi koalisi pertama yang gugur sebelum kontestasi dimulai.
Meski tak pernah dibubarkan secara resmi, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada awal Juni 2022 kini tercerai-berai karena perbedaan pilihan politik. Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, sebagai bakal calon presiden 2024 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). Pernyataan dukungan yang diikuti penandatanganan kerja sama politik itu menandai bergabungnya kedua partai ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang didirikan Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pertengahan Agustus tahun lalu.