Iklan
Intuisi Politisi dan Kecerdasan Buatan dalam Kontestasi
Caleg yang maju untuk DPR dituntut mengembangkan strategi. Survei elektabilitas, contohnya, digunakan untuk menarget kelompok masyarakat yang bisa datangkan suara. Jika salah memetakan, tak ayal bisa meleset.
- Survei awal itu digunakan sebagai basis menentukan pemilih potensial dan isu yang ditawarkan kepada konstituen.
- Mahadata sangat diperlukan dalam memenangkan kontestasi. Terlebih bagi caleg muda dan pendatang baru dengan dana kampanye yang terbatas.
- Penggunaan kecerdasan buatan dalam kampanye bisa membuat ketergantungan caleg kepada parpol menurun. Sebab suplai data dan informasi dari parpol digantikan oleh teknologi.
Popularitas tak bisa dijadikan satu-satunya sandaran bagi calon anggota legislatif atau caleg untuk mendulang suara di pemilihan umum. Kenyataan itu dihadapi Muhammad Farhan, pesohor yang kini duduk di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat. Hingga pada praktiknya ia harus mengembangkan strategi dengan melakukan pemetaan agar kelompok masyarakat yang dipilih tepat sasaran sehingga bisa mendatangkan suara.