Obituari
Mochtar Pabottingi dan Kerinduan Kepulangan
Tulisan ”Panggilan Kerinduan” itu tampaknya dipersiapkan Mochtar sebagai salam perpisahan dan pengharapan sebelum beliau dipanggil untuk memenuhi kerinduan berpulang ke alam kehidupan lainnya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F11%2F23%2F86cac703-1563-4920-839e-756baeb9b6c9_jpeg.jpg)
Mochtar Pabottingi
Terlahir di Bulukumba, tepat di tahun kemerdekaan (1945), Mochtar Pabottingi mendarahi jiwa heroik pelayar pinisi: berwawasan kosmopolitan, berani mengarungi ombak, penuh penghitungan, tak mau kompromi dengan risiko kebocoran. Di sisi lain, jiwa pelayar juga memiliki kepekaan untuk mengkhidmati keheningan, ketakbertepian, keindahan, keagungan.
Meminjam ungkapan Mohammad Hatta, ”Pada bangsa pelaut ini, keinginan untuk menempuh laut besar membakar jiwa senantiasa. Dengan perahunya yang ramping dilayarinya lautan besar dengan tidak mengenal gentar, ditempuhnya rantau yang jauh dengan tiada mengingat takut.”
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Mochtar Pabottingi dan Kerinduan Kepulangan".
Baca Epaper Kompas