logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊKorban Kerusuhan 1998, Saling ...
Iklan

Korban Kerusuhan 1998, Saling Berbagi Keluh Kesah dan Berikhtiar Bangkit Bersama

Ibu-ibu korban kerusuhan 1998 berusaha sekuat tenaga bangkit dari trauma kehilangan keluarganya. Diawali dari kebutuhan mencari keadilan atas peristiwa pelanggaran HAM berat itu, mereka membentuk sistem pendukung.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
Β· 1 menit baca
Belasan warga berkumpul di gang kampung selebar sekitar 2 meter di RT 004 RW 008 Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, untuk berdoa bersama untuk para korban Kerusuhan Mei 1998, Jumat (12/5/2023). Malam itu adalah peringatan 25 tahun peristiwa tragis Mei 1998 yang membakar Mal Yogya Klender.
DIAN DEWI PURNAMASARI

Belasan warga berkumpul di gang kampung selebar sekitar 2 meter di RT 004 RW 008 Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, untuk berdoa bersama untuk para korban Kerusuhan Mei 1998, Jumat (12/5/2023). Malam itu adalah peringatan 25 tahun peristiwa tragis Mei 1998 yang membakar Mal Yogya Klender.

Wajah Murni (60) seketika muram saat mengingat anak laki-lakinya, Agung Tri Kurniawan, yang menjadi korban kebakaran Mal Yogya Plaza Klender, Jakarta Timur, 25 tahun silam. Jumat (12/5/2023) malam, bersama dengan ibu-ibu korban peristiwa kerusuhan Mei 1998, ia berdoa untuk korban tewas dalam peristiwa itu.

Sejak selepas isya, belasan warga berkumpul di gang kampung selebar sekitar 2 meter di RT 004 RW 008 Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur. Malam itu, tepat 25 tahun peristiwa tragis kerusuhan Mei 1998 yang membakar Mal Yogya Klender. Karena letak kampung dekat dengan mal, banyak warga jadi korban kerusuhan.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan