logo Kompas.id
Politik & HukumLebaran yang Menjadi Panggung ...
Iklan

Lebaran yang Menjadi Panggung Politik

Lebaran di tahun politik ini menjadi panggung bagi para politisi melakukan transaksi di antara mereka. Kini, setelah lebaran berlalu, panggung politik ada di hadapan kita.

Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
· 1 menit baca
Jamaah menunaikan shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). Shalat Ied yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 ini ramai dihadiri jamaah. Kompas/Priyombodo (PRI) 13-052021
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)

Jamaah menunaikan shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). Shalat Ied yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 ini ramai dihadiri jamaah. Kompas/Priyombodo (PRI) 13-052021

Lebaran di tahun politik ini menjadi panggung bagi para politisi melakukan transaksi di antara mereka sendiri. Sementara rakyat hanya menjadi penonton, yang ibaratnya melihat sebuah sinetron di layar kaca.

Sayangnya, dalam realitas terjadi ketidakterhubungan antara politisi dan rakyat. Hal ini disebabkan oleh politik transaksional yang sekarang ini merebak dan terus menguat. Padahal, secara hakiki, Lebaran adalah momen yang secara fundamental merupakan masa untuk mempertalikan tali kemanusiaan yang selama ini telah terkoyak dan menyadarkan tentang kesetaraan dalam kehidupan manusia.Diskusi di tengah konteks Idul Fitri 1440 Hijriah pada tahun politik ini merebak dalam acara Satu Meja The Forum bertajuk ”Lebaran Asyik Tanpa Politik”, Rabu (26/4/2023), di Kompas TV. Acara yang dipandu Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo ini mengajak sejumlah narasumber. Selain Sukidi Muliadi, pemikir kebinekaan; juga hadir Alissa Wahid, aktivis kemanusiaan; dan budayawan Eros Djarot; serta pengamat politik Fahcry Ali.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan