logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊPenetapan Ganjar sebagai...
Iklan

Penetapan Ganjar sebagai Capres, Simbolisasi Nasionalis-Religius

Pengumuman Ganjar sebagai capres, sehari sebelum Lebaran, perkuat identitas nasionalis religius. Hal ini sekaligus untuk menjangkau dukungan politik yang meluas dan beragam.

Oleh
NINA SUSILO
Β· 1 menit baca
Rapat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ke-140 dihadiri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo, Jumat (21/4/2023). Di rapat itu diputuskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang juga kader PDI-P, sebagai capres dari PDI-P untuk Pemilihan Presiden 2024.
TIM PDI-P

Rapat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ke-140 dihadiri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo, Jumat (21/4/2023). Di rapat itu diputuskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang juga kader PDI-P, sebagai capres dari PDI-P untuk Pemilihan Presiden 2024.

BOGOR, KOMPAS β€” Keputusan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden sehari menjelang Idul Fitri dinilai sebagai penekanan identitas nasionalis religius. Hal ini juga ditampilkan secara simbolik oleh Megawati dengan memakaikan kopiah hitam ke kepala Ganjar.

Airlangga Pribadi Kusman, pengajar ilmu politik Universitas Airlangga Surabaya, menilai pengumuman bakal calon presiden sehari sebelum hari raya Idul Fitri memperkuat penekanan identitas nasionalis religius yang sebelumnya sudah ditunjukkan Megawati saat memakaikan kopiah hitam kepada Ganjar. Hal ini sekaligus menjangkau dukungan politik yang meluas dan beragam. Politik inklusif ini sekaligus diharapkan dapat merajut kebersamaan melampaui polarisasi politik saat ini.

Editor:
Bagikan