logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊKoalisi Besar Jadi Magnet Baru...
Iklan

Koalisi Besar Jadi Magnet Baru Elite

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum Perindo Hary Tanoe untuk menjajaki kerja sama. Adapun PSI mengumumkan ingin bergabung dalam koalisi besar.

Oleh
IQBAL BASYARI, Nobertus Arya Dwiangga Martiar, Ayu Octavi Anjani
Β· 0 menit baca
(Dari kiri) Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono saat menghadiri Silaturahmi Ramadhan di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). Kelima ketua umum parpol tersebut sepakat bahwa pembentukan koalisi besar penting untuk kebangsaan dan keberlanjutan pembangunan di masa mendatang.
DOKUMENTASI HUMAS PAN

(Dari kiri) Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono saat menghadiri Silaturahmi Ramadhan di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). Kelima ketua umum parpol tersebut sepakat bahwa pembentukan koalisi besar penting untuk kebangsaan dan keberlanjutan pembangunan di masa mendatang.

  • Pertemuan politik para elite parpol semakin intens setelah sinyal pembentukan koalisi besar menguat.
  • Partai Perindo menjajaki koalisi dengan Partai Gerindra, sedangkan PSI mengumumkan akan bertemu Partai Golkar.
  • Manuver sejumlah parpol untuk membentuk koalisi baru dinilai sebagai upaya mengatasi situasi yang penuh ketidakpastian.

JAKARTA, KOMPAS β€” Gagasan pembentukan koalisi besar di Pemilu 2024 menjadi magnet baru yang membuat pertemuan elite lintas partai kian intens untuk menjajaki kerja sama dalam satu gerbong. Namun, apakah pertemuan-pertemuan itu bisa berujung pada terbentuknya koalisi besar akan sangat dipengaruhi kemampuan partai-partai itu mencari jalan keluar di tengah ketidakpastian penentuan capres-cawapres.

Editor:
Bagikan